TULISAN 1
ANALISA LAPORAN KEUANGAN #
NAMA. : RAHMALIA PUTRI
NPM. : 47213170
KELAS : 3DA01
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian Analisa Laporn Keuangan
Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.
Analisis keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
- Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
- Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
- Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
- Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
2. Manfaat Analisa Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yg sangat penting utk mendapatkan informasi sehubungan dgn posisi keuangan dan hasil-hasil yg dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lbh berarti jika diperbandingkan dan dianalisis lbh lanjut sehingga dapat diperoleh data yg dapat mendukung keputusan yg diambil.
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 tujuan dan manfaat laporan keuangan adalah:
1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam membuat keputusan lain yg sejenis secara rasional.
2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yg akan datang yg berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu utk membantu menaksir prospek perusahaan.
3. Tujuan Laporan Keuangan
APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan.
Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai berikut :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
2. Tujuan Umum
· Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan
Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3. Tujuan Kualitatif
Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.
4. Bagian-bagian Laporan Keuangan
Bagian-bagian dari laporan keuangan meliputi :
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash
Flow),
Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah:
a. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.
b. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.
5. Kegiatan Analisa Laporan Keuangan
Kegiatan yang lazim dilakukan dalam analisis laporan keuanga dari berbagai teknik adalah sebagai berikut:
1. Menghitung rasio, indeks, perbedaan, kenaikan, penurunan atau persentase.
2. Membandingkan laporan keuangan baik dengan menggambarkan, membuatkan indeks, membuat angka asli. Angka ini dibandingkan dengan periode sebelumnya, perusahaan sejenis dan industry rata-rata.
3. Menilai angka-angka: kenaikan, penurunan, perbedaab dengan lainnya dll.
4. Menganalisis hubungan satu sama lain..
5. Menghubungkan antara satu data dengan data lain baik antara data kuantatif dengan data kualitatif.
6. Menggunakan model atau rumus-rumus tertentu dengan menggunakan metode interpelasi, mengujinya sekaligus melihat hasilnya dan membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi.
6. Macam-Macam Analisa Laporan Keuangan
Analisis Time Series dan Cross Sectional
Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_keuangan
https://www.academia.edu/8893243/Analisa_Laporan_Keuangan_Bab_2_by_Prasojo_MSi
http://vienovidelusion.blogspot.co.id/2014/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html?m=1
Minggu, 13 Maret 2016
Sabtu, 12 Maret 2016
TUGAS 1
ANALISA LAPORAN KEUANGAN #
NAMA. : RAHMALIA PUTRI
NPM. : 47213170
KELAS : 3DA01
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan terhadap hubungan – hubungan dan kecenderungan terhadap laporan keuangan untuk menilai apakah posisi, keuangan, hasil opersi, dan perkembangan perusahaan itu memuaskan atau tidak.
Menurut S. Munawir (2000: 31) mengemukakan bahwa analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Data keuangan akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang Berkepetingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua Periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat Mendukung keputusan yang akan diambil.
Dari pertanyaan diatas, dapat dikemukakan bahwa analisis laporan keuangan adalah memperbandingkan elemen – elemen yang terdapat dalam laporan keuangan untuk di analisis dalam dua periode atau lebih, sehingga akan dapat diketahui keadaan finansial suatu perusahaan.
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
Munawir (2000: 6) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan
3. Sumber Analisis Laporan Keuangan
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan, perlulah perusahaan mengadakan interprestasi atau analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data keuangan itu akan tercermin didalam laporan keuangan.
Munawir (2000:5) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusn oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca, atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau rugi laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).
Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi – laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan dari laporan rugi – laba memperlihatkan dari hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan –alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.
Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan pihak intern dan pihak ekstern yaitu untuk keperluan pimpinan perusahaan dalam mengendalikan perusahaan yang di pimpinnya agar dapat mencapai tujuan – tujuan secara efesien. Pihak ekstern yaitu untuk keperluan para pemegang saham, para kreditur, pemerintah dan pihak – pihak lain yang memerlukan.
Contoh kasus analisa laporan keuangan :
PT Mitra pada tahun 2000 akan menyusun laporan keuangan (Neraca dan laporan R/L) dengan mengacu
- Asset turnover 1,5x
- Gross provit margin 30%
- Inventory turnover 6x
- Debt to net worth 50%
- Average collection periode 40 hari
- Acid test ratio 1,2
- Profit margin 10%
- modal sendiri 180.000
Penyelesaian/solusi:
Debt to net worth = 180.000 x 50 = 90.000 (hutang lancer)
100
Total aktiva = 180.000 + 90.000 = 270.000 (total aktiva)
Asset turnover = penjualan
Total aktiva rata-rata
1.5 = penjualan = 405.000 (penjualan)
270.000
Gross provit margin = laba kotor
Penjualan bersih
= laba kotor = 121.500 (laba kotor)
405.000
HPP = Laba kotor penjualan
= 405.000 121.500 = 283.500 (HPP)
Provit margin = EAT
Penjualan bersih
= EAT = 40.500 (laba bersih)
405.000
Inventory turnover = HPP
Rata-rata persediaan
6 = 283.50 = 47.250 (rata-rata persediaan)
Rata-rata persediaan
Average collection periode = piutang x 365
Penjualan
= piutang x 365 = 45.000 (piutang)
405.000
Acid test ratio = aktiva lancar persediaan
Utang lancar
= aktiva lancar 47.250 = 155.250 (aktiva lancar)
90.000
Kas = aktiva lancar persediaan utang
= 155.250 47.250 45.000 = 63.000 (kas)
Aktiva tetap = total aktiva aktiva lancar
= 270.000 155.250 = 114.750 (aktiva tetap)
Neraca PT Mitra pada tahun 2000
Aktiva
Pasiva
Kas
63,000
Utang lancar
90,000
Piutang
45,000
Modal saham
180,000
Persediaan
47,250
Aktiva tetap
114,750
Total Aktiva
270,000
Utang dan Modal
270,000
Laporan R/L PT Mitra pada tahun 2000
Penjualan bersih 405,000
Harga pokok penjualan 285,500 -
Laba kotor 121,500
Biaya operasi. 81,000 -
Laba bersih. 40,500
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dokumen.tips/documents/contoh-soal-analisis-keuangan.html&ved=0ahUKEwjB3PzG2LzLAhURA44KHXipCvgQFggoMAU&usg=AFQjCNHJS63HoPXFJugcVL2wmE0kmBIqjQ&sig2=L1EEvjVXprh5y6s22UgTBQ
ANALISA LAPORAN KEUANGAN #
NAMA. : RAHMALIA PUTRI
NPM. : 47213170
KELAS : 3DA01
ANALISA LAPORAN KEUANGAN DAN CONTOH KASUS
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan terhadap hubungan – hubungan dan kecenderungan terhadap laporan keuangan untuk menilai apakah posisi, keuangan, hasil opersi, dan perkembangan perusahaan itu memuaskan atau tidak.
Menurut S. Munawir (2000: 31) mengemukakan bahwa analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Data keuangan akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang Berkepetingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua Periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat Mendukung keputusan yang akan diambil.
Dari pertanyaan diatas, dapat dikemukakan bahwa analisis laporan keuangan adalah memperbandingkan elemen – elemen yang terdapat dalam laporan keuangan untuk di analisis dalam dua periode atau lebih, sehingga akan dapat diketahui keadaan finansial suatu perusahaan.
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
Munawir (2000: 6) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan
3. Sumber Analisis Laporan Keuangan
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan, perlulah perusahaan mengadakan interprestasi atau analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data keuangan itu akan tercermin didalam laporan keuangan.
Munawir (2000:5) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusn oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca, atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau rugi laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).
Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi – laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan dari laporan rugi – laba memperlihatkan dari hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan –alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.
Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan pihak intern dan pihak ekstern yaitu untuk keperluan pimpinan perusahaan dalam mengendalikan perusahaan yang di pimpinnya agar dapat mencapai tujuan – tujuan secara efesien. Pihak ekstern yaitu untuk keperluan para pemegang saham, para kreditur, pemerintah dan pihak – pihak lain yang memerlukan.
Contoh kasus analisa laporan keuangan :
PT Mitra pada tahun 2000 akan menyusun laporan keuangan (Neraca dan laporan R/L) dengan mengacu
- Asset turnover 1,5x
- Gross provit margin 30%
- Inventory turnover 6x
- Debt to net worth 50%
- Average collection periode 40 hari
- Acid test ratio 1,2
- Profit margin 10%
- modal sendiri 180.000
Penyelesaian/solusi:
Debt to net worth = 180.000 x 50 = 90.000 (hutang lancer)
100
Total aktiva = 180.000 + 90.000 = 270.000 (total aktiva)
Asset turnover = penjualan
Total aktiva rata-rata
1.5 = penjualan = 405.000 (penjualan)
270.000
Gross provit margin = laba kotor
Penjualan bersih
= laba kotor = 121.500 (laba kotor)
405.000
HPP = Laba kotor penjualan
= 405.000 121.500 = 283.500 (HPP)
Provit margin = EAT
Penjualan bersih
= EAT = 40.500 (laba bersih)
405.000
Inventory turnover = HPP
Rata-rata persediaan
6 = 283.50 = 47.250 (rata-rata persediaan)
Rata-rata persediaan
Average collection periode = piutang x 365
Penjualan
= piutang x 365 = 45.000 (piutang)
405.000
Acid test ratio = aktiva lancar persediaan
Utang lancar
= aktiva lancar 47.250 = 155.250 (aktiva lancar)
90.000
Kas = aktiva lancar persediaan utang
= 155.250 47.250 45.000 = 63.000 (kas)
Aktiva tetap = total aktiva aktiva lancar
= 270.000 155.250 = 114.750 (aktiva tetap)
Neraca PT Mitra pada tahun 2000
Aktiva
Pasiva
Kas
63,000
Utang lancar
90,000
Piutang
45,000
Modal saham
180,000
Persediaan
47,250
Aktiva tetap
114,750
Total Aktiva
270,000
Utang dan Modal
270,000
Laporan R/L PT Mitra pada tahun 2000
Penjualan bersih 405,000
Harga pokok penjualan 285,500 -
Laba kotor 121,500
Biaya operasi. 81,000 -
Laba bersih. 40,500
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dokumen.tips/documents/contoh-soal-analisis-keuangan.html&ved=0ahUKEwjB3PzG2LzLAhURA44KHXipCvgQFggoMAU&usg=AFQjCNHJS63HoPXFJugcVL2wmE0kmBIqjQ&sig2=L1EEvjVXprh5y6s22UgTBQ
Langganan:
Postingan (Atom)