Minggu, 29 Desember 2013

Ilmu Alamiah Dasar



ILMU ALAMIAH DASAR
Pro-Kontra Energi Nuklir sebagai PLTN

Energi nuklir saat ini menjadi suatu kontroversi disekitar masyarakat indonesia, karena pemerintah akan mendirikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) banyak masyarakat indonesia yang menolak akan pembangunan ini karena masyarakat mengkhawatirkan akan ancaman kebocoran dan radiasi nuklir, sementara letak wilayah Indonesia yang secara geologis berbahaya bagi pembangunan PLTN (karena termasuk negara kepulauan yang rentan terhadap gempa dan gelombang laut atau tsunami)

Perlu diakui bahwa dalam hal implementasi program ataupun kebijakan energi nuklir Indonesia relatif lambat dan tertinggal dibandingkan negara lain seperti Cina, India dan Brasil. Dalam konteks sumber pasokan energi primer di dunia, di tahun 2004 energi nuklir berada dalam posisi keempat dengan porsi sekitar 6,5% yaitu setelah minyak bumi, batu bara, dan gas. Di Indonesia hingga saat ini, pemanfaatan energi nuklir masih dilakukan secara terbatas untuk keperluan penelitian yang dalam tingkatan aplikasi banyak gunakan untuk keperluan kedokteran, industri dan pertanian.

Hal ini tentu tidak telepas dari tingginya tingkat resistensi masyarakat setelah belajar dari berbagai tragedi nuklir katakanlah peristiwa Chernobyl Kecelakaan terbesar dalam sejarah industri nuklir terjadi pada 25 April 1986. Kecelakaan ini  melibatkan korban jiwa yang sangat besar dan mengontaminasi sekitar 142.000 kilometer persegi di utara Ukraina,  selatan Belarusia dan wilayah Bryansk di Rusia.

Saya semakin tidak setuju dengan adanya pembangunan pembangkit  listrik tenaga nuklir karena menurut saya nuklir merupakan sesuatu yang berbahaya, dan itu memang benar apa adanya. karena Bahan bakar nuklir dapat mengeluarkan radiasi yang dapat mengionisasi tubuh manusia, tentu saja efek ionisasi tersebut dapat menimbulkan suatu masalah bagi keberadaan manusia itu sendiri. Contohnya seperti kangker, disfungsi organ, perubahan DNA, dan lain sebagainya.
Apalagi tentang masalah energi listrik yang kini dirasakan kian hari semakin parah. Krisis listrik berupa pemadaman bergilir menjadi menu harian. Bahkan dampak ini sudah dirasakan oleh industri. Ibarat obat analgesic, PLN membeli daya untuk menutupi sebagaian kebutuhan listrik. Hingga saat ini PLN tidak dapat menjamin kapan berakhirnya pemadaman bergilir. Nampaknya krisis listrik ini akan terus berlanjut sebelum sumber mata akar masalahnya ditangani. Sumber energi listrik menurut sebagian pengamat menjadi simpul masalahnya. Tidak mungkin PLN mengandalkan PLTA terus menerus, karena sumber air pemutar turbin pada musim kemarau mengalami devisit. Akhinya kita harus membuka mata bahwa antisispasi kebutuhan energi listrik saat ini dan dimasa mendatang adalah mengembangkan energi alternative atau disversifikasi energi.

Dengan demikian, jika pembangunan PLTN dianggap merupakan suatu opsi untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri, maka perlu dilakukan studi atas aspek kelayakan pembangunan PLTN, yang mencakup berbagai aspek, antara lain aspek ekonomi, kelayakan teknis pilihan lokasi (apakah lokasi termasuk dalam daerah patahan yang secara geologis rentan terhadap gempa, bahaya gelombang laut atau tsunami), aspek lingkungan (pencemaran, radiasi nuklir, dan kemungkinan terjadinya kecelakaan nuklir), aspek sosial budaya dan psikologis masyarakat, serta aspek pembiayaan dan investasi proyek. Hasil studi kelayakan nantinya harus secara transparan disampaikan pada masyarakat. Hal ini sesuai dengan hak asasi masyarakat selaku warga negara untuk memperoleh informasi yang seakurat mungkin mengenai rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah. Jika ternyata dari studi kelayakan tersebut lebih banyak "mudharat" dibanding manfaat bagi masyarakat, maka pilihan PLTN sebagai salah satu opsi untuk mengatasi krisis energi listrik harus dialihkan pada pembangkit listrik yang aman. Menurut saya sebaiknya pemerintah indonesia memikirkan beberapa pilihan alternatif untuk mengatasi kebutuhan listrik masyarakat indonesia.

Menurut saya Pembangunan PLTN di Indonesia merupakan suatu yang jauh dari mungkin untuk saat ini. Pilihan menggunakan nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi nasional merupakan pilihan terakhir yang ada dan itupun jika ada perkembangan dalam teknologi dan SDM ke arah teknologi nuklir yang lebih aman. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya melirik energi alternative lain yang belum secara optimal diteliti seperti tenaga air, matahari, gelombang laut dan teknologi konsevasi dan optimalisasi konsumsi energi secara benar.


NAMA             : RAHMALIA PUTRI
NPM                : 47213170
KELAS            : 1DA01

PENEMUAN BARU



ILMU ALAMIAH DASAR
Informasi penemuan Unsur/Senyawa baru yang berguna bagi manusia/makhluk hidup lainnya

Penyakit HIV-AIDS adalah penyakit yang dianggap paling membahayakan dan mematikan yang berada di dunia, salah satu sebabnya adalah belum ditemukan obat ampuh untuk mengatasi penyakit ini. Oleh sebab itu langkah-langkah sosialisasi pencegahan dan penelitian untuk menghadapi penyakit ini dilakukan diseluruh dunia serta mendapat dukungan dari banyak pihak. 

HIV-AIDS (Human Imunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Sydrome) adalah sejenis penyakit yang menyebabkan hilangnya kekebalan tubuh seseorang. Ketika kondisi kesehatan menurun ataupun ketika sedang dalam keadaan lelah, dengan mudah kondisi tubuh terasa lemah dan gampang jatuh sakit. Penderita yang mengidap penyakit ini seakan-akan tidak memiliki harapan lagi untuk hidup, karena sistem kekebalan tubuhnya sudah lemah ataupun sudah rusak sehingga sangat mudah terkena penyakit atau jatuh sakit. 

Beberapa waktu yang lalu dunia dikejutkan dengan penemuan sejenis senyawa untuk penangkalnya. Seperti penemuan besar lainnya dalam sejarah,  pada banyak kasus ditemukan secara tidak sengaja, maka demikianlah juga adanya dengan penemuan senyawa anti HIV-AIDS ini. Ketidaksengajaan ini dilakukan oleh seorang asisten profesor yang sedang melakukan penelitian di dalam laboratoriumnya, sehingga menyita perhatian dunia.

Penyakit ini disebabkan oleh sejenis virus. Zhilei Chen, seorang asisten profesor dari Universitas AM Texas, Amerika Serikat, secara tidak sengaja menemukan senyawa yang mampu menghancurkan virus Human Imunodeficiency Virus (HIV). Virus yang menyebabkan penyakit AIDS tersebut akan mengalami kehancuran material genetiknya ketika diberikan senyawa yang bernama Pd 404.182. Senyawa itu menghancurkan material genetik virus HIV dengan merusak RNA-nya, sehingga sulit berkembangbiak dan akhirnya tidak dapat menginfeksi manusia (metrotvnews.com).
Setidaknya ada tiga tahap yang harus dilalui sebelum senyawa (obat) tersebut digunakan masyarakat luas, yaitu 3 hingga 4 tahun harus diujicobakan pada hewan. Kemudian pada 4 hingga 5 tahun  harus diujicobakan  pada relawan manusia, lalu 2 tahun hingga 3 tahun untuk proses registrasi, sebelum akhirnya diproduksi dalam jumlah banyak (metrotvnews.com).

Harapan kita semua, terutama bagi penderita HIV-AIDS agar dapat sembuh dan dapat hidup normal lagi, dengan kabar ini mungkin akan memberikan sedikit angin segar bagi mereka para psakitan dan kita masyarakat pada umumnya. Nah jika sekarang  masih banyak yang mengkhawatirkan ataupun takut jika menjalankan gaya hidup bebas tersebut, konon lagi jika obat tersebut berhasil diciptakan, maka mungkin tidak akan ada lagi kekhawatiran akan penyakit tersebut. Hal ini  akan membawa kepada dekadensi moral dan kekacauan kemanusiaan.  Dimana sekarang kita melihat saat obat penangkal untuk penyakit tersebut belum berhasil ditemukan, dimana masih banyak kekhawatiran akan terjangkitnya penyakit tersebut, tetapi masih banyak pergaulan sex bebas dan hubungan diluar nikah terjadi, baik di dunia barat, atau di daerah kita sendiri.

NAMA             : RAHMALIA PUTRI
NPM                : 47213170
KELAS            : 1DA01

Kamis, 07 November 2013

EFEK RUMAH KACA


ILMU ALAMIAH DASAR
EFEK RUMAH KACA

·        PENGERTIAN EFEK RUMAH KACA

            Pengertian Efek Rumah Kaca adalah terjadinya suatu proses pemanasan pada permukaan dari suatu benda yang berada di langit yang terjadi dan disebabkan oleh adanya komposisi serta keadaan lingkar atmosfernya tersebut, contohnya adalah planet-planet, satelit buatan indonesia yang berterbangan diangkasa dan sebagainya yang menghimpun di angkasa raya. bisa kita rasakan saat ini betapa bumi sudah menjadi terasa amat panas sekali dan juga mengakibatkan terjadinya tenaga endogen dan eksogen di bumi.

                Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh seluruh penghuni bumi. Karena tanpa adanya efek rumah kaca, suhu permukaan bumi akan sangat dingin. Suhu rata-rata planet bumi sudah meningkat sekitar 33°C menjadi 15°C dari suhu awal yang -18°C. Jika tidak ada efek rumah kaca ini maka permukaan bumi akan tertutup oleh lapisan es, namun jika berlebihan maka akan menyebabkan pemanasan global.

·        GAS-GAS YANG BERPERAN DALAM EFEK RUMAH KACA

                Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.

·         Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal. Dalam model iklim, meningkatnya temperatur atmosfer yang disebabkan efek rumah kaca akibat gas-gas antropogenik akan menyebabkan meningkatnya kandungan uap air di troposfer, dengan kelembapan relatif yang agak konstan. Meningkatnya konsentrasi uap air mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca; yang mengakibatkan meningkatnya temperatur; dan kembali semakin meningkatkan jumlah uap air di atmosfer.

·         Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan).Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya.

·         Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah.

·         Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Ntrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.

·         Gas lainnya gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi  ultraviolet). Komsumsi CFC tertinggi terdapat pada Negara-negara maju. Amerika Serikat mengkomsumsi hampir sepertiga komsumsi CFC dunia.

·         DAMPAK EFEK RUMAH KACA TERHADAP LINGKUNGAN & PEREKONOMIAN

1.    Ketahanan Pangan Terancam

Produksi pertanian tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan air, kenaikan air laut, serta angin yang kuat. Perubahan iklim juga akan mempengaruhi jadwal panen dan jangka waktu penanaman. Peningkatan suhu 10C diperkirakan menurunkan panen padi sebanyak 10%.

2.    Dampak Lingkungan

Banyak jenis makhluk hidup akan terancam punah akibat perubahan iklim dan gangguan pada kesinambungan wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem). Terumbu karang akan kehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena suhu tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies dapat menjadi punah di enam wilayah bumi pada 2050. Keenam wilayah yang dipelajari mewakili 20% muka bumi (Jhamtani, 2007).

Terutama yang termasuk kedalam kelompok stenotermal yang memiliki daya toleransi atau kisaran suhu yang sempit. Berbeda dengan hewan eurytermal yang memiliki kisaran toleransi suhu yang luas (Swasta, 2003).

Terumbu karang memiliki peranan penting bagi keanekaragaman organisme laut. Masalah secara global terjadi akibat semakin meningkatnya kandungan karbon dioksida dan efek rumah kaca pada atmosfer dan mendorong naiknya suhu permukaan laut (yang diduga juga menyebabkan pemutihan dan kematian karang) serta meningkatkan derajat keasaman air laut. Air laut yang semakin asam akan membuat ion karbonat berkurang sehingga menurunkan kemampuan karang untuk membangun kerangka. Jika terumbu karang tidak dapat beradaptasi maka akan mempengaruhi fungsi ekosistem terumbu karang dan struktur geologi terumbu karang serta mempengaruhi fungsi pesisir dan juga akan mempengaruhi masayarakat sekitar yang bergantung dari ekosistem terumbu karang.

3.    Risiko Kesehatan

Cuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit baru dan bisa memunculkan penyakit lama. Badan Kesehatan PBB memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahun. Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah diperkirakan akan meningkat di negara tropis seperti Indonesia.

4.    Air

Ketersediaan air berkurang 10%-30% di beberapa kawasan terutama di daerah tropik kering. Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia Pasifik akibat musim kemarau berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan.

5.     Ekonomi

Kehilangan lahan produktif akibat kenaikan permukaan laut dan kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai dampak pada ekonomi. Sir Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris mengatakan bahwa dalam 10 atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan berdampak besar terhadap ekonomi. Stern mengatakan bahwa dunia harus berupaya mengurangi emisi dan membantu negara-negara miskin untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa dibutuhkan investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk mencegah hilangnya 5%-20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan iklim.

·        DAMPAK PROGRAM MOBIL MURAH TERHADAP EFEK RUMAH KACA

                Peluncuran berbagai merek mobil murah atau yang dikenal juga dengan program Low Cost Green Car (LCGC) belum lama ini menuai kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Meski sudah mendapat payung hukum yang jelas melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013, program Mobil Murah dan Ramah Lingkungan, namun dampak dari kendaraan ini yang menjadikan penolakan. Dampak program mobil murah terhadap efek rumah kaca yaitu kebijakan LCGC dapat meningkatkan polusi suara dan polusi udara akibat emisi karbondioksida dari kendaraan tersebut. Emisi gas buang karbondioksida dari knalpot kendaraan makin mengotori udara. Suhu udara pun terus merangkak naik. Dan secara tidak langsung program mobil murah ini memberi dampak pada efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global serta iklim yang tidak menentu

·         USAHA UNTUK MENANGGULANGI EFEK RUMAH KACA
Terdapat  dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca.

1.    Pencegahan

Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah  pembakaran bahan bakar fosil (BBM, batubara). Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batu bara  menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara.

2.    Penanganan

Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan . Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norowegia, di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.

SUMBER :

NAMA                   : RAHMALIA PUTRI
NPM                      : 47213170
KELAS                  : 1DA01


 

Rahmalia putri Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang