Sabtu, 09 April 2016

Analisis Rasio Keuangan dan Contoh Kasus



ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN DAN CONTOH KASUS

TUGAS
Nama  : Rahmalia Putri
NPM   : 47213170
Kelas  : 3DA01
Analisis Laporan Keuangan #

Analisis Rasio Keuangan

Pengertian Analisis rasio keuangan adalah membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan  untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam suatu periode tertentu. 

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisa laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah cara analisa dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditujukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya perhitungan rasio-rasio keungan adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.

Jenis-Jenis Rasio Keuangan 

Menurut Rahardjo (2007 : 104) rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu :  

  1. Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. 
  2. Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. 
  3. Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan. 
  4. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios), yang menunjukka tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva.
  5. Rasio Investasi (investment ratios), yang menunjukkan rasio investasi dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan obligasi.
 Contoh kasus 1



Rasio solvabilitas terdiri dari:
Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage)
Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menut
upi hutang-hutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh hutang.Perhitungannya : 
Total Hutang
Total Modal
Tahun 2010             Rp  44.086 : Rp   56.415     = 0.781458831 / 0.78 = 78%
                              
Tahun 2011             Rp   42.073  : Rp   60.981     =   0.689936209/0.68 = 68%


Contoh kasus 2
CONTOH KASUS 1

PT. Abadi Djaya Tbk mempunyai laporan rugi laba dan neraca tahun 2001-2002

Laporan Laba Rugi PT. Abadi Djaya Tbk
             AKHIR
TAHUN
         2001
     2002
    Penjualan
    Harga pokok brg dijual
    Laba kotor
    Biaya pemasaran adm dan     
    umum
    Laba sbl bunga dan pajak
    Biaya bunga
    Laba sbl pajak
    Laba stl pajak
    Deviden
    Laba untuk saham biasa
    Alokasi laba ditahan
    Dividen
Rp 3.405
     2.041
     1.368
        812
        552
          31
        521
        193
        328
          10
        318
        291
          27
Rp  3.100
1.900
1.200
780
420
39
381
141
240
10
230
200
30


Neraca PT. Abadi Djaya Tbk
Aktiva
2001
2002
Utang & modal  
     pemilik
2001
2002
Aktiva lancer
Kas & Surat bhrg
Piutang dgng
sediaan
Lain-lain
Total

Aktiva tetap
Gedung,tanah & perleng’an
Dikurangi akumulasi
Defresiaisi
Lain-lain
total

Total Aktiva

260

596
471
  61
1,388


498



(152)
139
485

1.873

120

522
587
52
1.281


398



(105)
136
429

1.710
Utanglancar
Utang dagang
Utang bank
Utang akrual
Total utang lancer
Utang jk panjang & lain-lain
Total utang
Saham priferen
Saham biasa
Capital again
Laba ditahan
Total modal pemilik


Total utang dan modal pemilik

109
136
176
421
120


541
10
87
1235
1332




1873

301
166
148
615
61


676
10
80
944
1034




1710

  
 Analisis Rasio Laporan Keuangan Pada PT Abadi Djaya Tbk

RASIO LIKUIDITAS

Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang harussegera dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek yang dimiliki. Dua faktor yang digunakan dalam rasio untuk mengukur likuditasperusahaan aktiva lancar dan utang lancar, yang disebut likuid adalah perusahaan yang mampumemenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut ilikuid.

Suatu keadaan likuid pada perusahaan berarti mengalami kerugian bagi kreditur dan bagi pihakmanagemen , Rasio likuiditas menunjukan efisinsi modal kerja yang ada.

1.        Current Ratio
Curren ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar , Current ratio disebut juga working capital ratio :
Contoh : PT Abadi Djaya Tbk
Carrent ratio = Aktiva lancar

 Utang lancar
2000                = 1281 : 615
= 2.082001
= 1388 : 421
= 3.30
setiap Rp 1,- utang lancar dijamin dengan Rp 3.30 aktiva lancar..

Perbedaan rasio lancar antara tahun 2000 dan 2001 terjadi karena peningkatan aktiva lancar yang padatahun 2000 sebesar Rp. 1281,- dan pada tahun 2001 sebesar Rp 1388, . serta adanya penguranganutang lancar yang pada tahun 2000 sebesar Rp. 615 dan pada tahun 2001 sebesar Rp. 421.2. 

  1. Quitck Ratio (Acid test ratio)
Yang dapat digunakan untuk mendapatkan kepastian yang lebih besar daripada current ratio dlmmengukur perusahaan adalah quick ratio, dlm quick ratio hanya menggunakan beberapa elemen aktivalancar yaitu kas, piutang dan suratberharga :
Quick ratio = Aktiva lancar-Persediaan
Utang Lancar
 
2000 = 1281 – 587
  615
= 1.13
2001  = 1.388 – 471421
= 2.18
Jadi setiap Rp 1,- utang lancar dijamin oleh RP 2.18 aktiva lancar di luar persediaan



https://www.scribd.com/mobile/doc/127923769/Contoh-Menghitung-Laporan-Keuangan-Dengan-Rasio-Likuiditas
http://devyanasetyapratiwi.blogspot.co.id/2014/04/analisis-rasio-laporan-keuangan-pada-pt.html?m=1
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-analisis-rasio-keuangan-dan.html?m=1
 
                                 

3 komentar:

  1. Ka saya mau nanya dong, itukan laporan laba rugi tahun 2001 dan 2002, tapi ko pas analisis rationya 2000 sama 2001. Apa emang penulisannya begitu? Atau ada kesalahan penulisan?

    BalasHapus

 

Rahmalia putri Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang